Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

Plagiarisme dalam Dunia Akademik: Menjaga Integritas di Era Digital

Sabtu, 4 Januari 2025 08:35 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ilustrasi hacker
Iklan

***

Istilah plagiat berasal dari bahasa Inggris plagiarism atau plagiary serta dalam bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau penjiplak. Menurut Gallant (2008), plagiarisme merupakan tindakan mengambil ide, kata-kata, atau karya orang lain tanpa memberikan atribusi yang sesuai, yang dapat mencakup pengambilan seluruh karya atau bagian dari karya tersebut tanpa izin. Jadi plagiarisme atau plagiat merupakan tindakan mencuri karya orang lain tanpa mengutip referensi asli dan mengklaim bahwa karya tersebut adalah miliknya.

Beberapa jenis plagiarisme dapat dibedakan dengan plagiarisme berdasarkan objek yang dicuri (teks, ide, struktur, dan kepengarangan), plagiarisme berdasarkan proposi yang dibajak (ringan, sedang, dan berat), plagiarisme berdasarkan pola (total, parsial, auto plagiasi, dan antarbahasa), dan plagiarisme berdasarkan penyajian (verbatim, mosaik, parafrasa, frasa kunci, dan struktur gagasan). Adapun pembahasan dari jenis-jenis plagiarisme tersebut yaitu sebagai berikut:

  1. Plagiarisme Berdasarkan Objek yang Dicuri

Aspek yang dicuri dari plagiarisme ini terdiri dari plagiat teks, ide, dan kepengarangan.  Plagiat teks dimana penulis menyalin kata demi kata dari sumber aslinya tanpa diubah dan tidak menyebutkan sumbernya. Mengambil ide utama dari sumber lain dan menyajikannya sebagai ide original juga merupakan tindakan plagiat, yang mana merupakan plagiat ide.  Sementara plagiat kepengarangan, penulis mengakui suatu karya seperti buku atau teks yang sudah ditulis oleh orang lain.

  1. Plagiarisme Berdasarkan Proposi yang Dibajak

Plagiariseme berdasarkan proposi mengacu pada seberapa banyak bagian dari suatu karya diambil atau dicuri. Secara umum, pembagian dari jenis ini dibagi menjadi tiga tingkatan, yang pertama adalah plagiarisme ringan yang mana proporsi yang diambil kurang dari 30% dari karya yang diplagiat. Kemudian plagiarisme sedang yang mana mengambil 30% hingga 70% karya yang diplagiat. Contohnya yaitu mengambil beberapa paragraf dari beberapa sumber dan mengambungkannya menjadi sebuah karya tanpa menyertakan kutipan yang jelas. Terakhir, plagiarisme berat dilakukan dengan mengambil lebih dari 70% karya yang diplagiat. Plagiarisme berat ini sama saja dengan menyalin hampir dari keseluruhan karya dan mengklaimnya sebagai milik sendiri.

  1. Plagiarisme Berdasarkan Pola

Plagiarisme berdasarkan pola adalah jenis plagiarisme yang terjadi ketika seseorang meniru pola atau struktur karya orang lain tanpa secara langsung menyalin kata-kata atau kalimatnya. Pola yang digunakan pada plagiarisme ini terdiri dari plagiat total, plagiat parsial, auto plagiasi, dan plagiarisme antarbahasa. Plagiat total dilakukan dengan mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai miliknya. Sedangkan, plagiat parsial dilakukan dengan hanya mengambil sebagiannya. Auto plagiasi disebut juga sebagai self-plagiarisme, karena hal ini dilakukan dengan mengambil karya milik sendiri tetapi tidak mencantumkan sumber rujukan dari karya tersebut. Plagiarisme antarbahasa dilakukan dengan adanya penerjemahan bahasa asing.

  1. Plagiarisme Berdasarkan Penyajiannya

Plagiarisme berdasarkan penyajian adalah jenis plagiarisme di mana seseorang menyalin cara penyajian atau gaya penulisan karya orang lain tanpa memberikan atribusi yang jelas kepada sumber aslinya. Plagiarisme berdasrkan penyajian terdiri dari plagiarisme verbatim, plagiarisme mosaik, plagiarisme parafrasa, plagiarisme frasa kunci, dan plagiarisme struktur gagasan. Plagit verbatim dilakukan dengan tindakan copy- paste dari karya milik orang lain.  Plagiat mosaik dilakukan dengan menggabungkan potongan-potongan kalimat dari beberapa sumber. Plagiat parafrasa dilakukan dengan mengubah struktur atau pola dari suatu kalimat dengan gayanya sendiri. Plagiat frasa kunci dilakukan dengan mengambil kata kunci dari suatu karya yang kemudian digunakan sebagai acuan. Plagiat struktur gagasan dilakukan dengan mengambil mengambil garis besar dari gagasan orang lain dan dituangkan dengan versi berbeda.

Adapun cara untuk menentukan suatu karya merupakan hasil plagiarisme atau buka, dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi plagiarisme. Identifikasi plagiarisme merupakan proses mendeteksi apakah suatu karya memiliki unsur plagiarisme. Ada beberapa cara dan langkah untuk mengidentifikasi plagiarisme, baik secara manual maupun dengan bantuan teknologi. Menurut Gallant (2008), analisis manual terhadap teks yang dicurigai perlu dilakukan dengan mencocokkan kalimat, struktur, atau ide dalam karya tersebut dengan sumber potensial. Hal ini melibatkan pembacaan mendalam untuk memahami apakah ada kesamaan secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun identifikasi plagiarisme dengan teknologi dapat dilakukan menggunakan berbagai alat perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mendeteksi kesamaan antara teks yang dianalisis dengan sumber-sumber yang sudah ada di database. Alat seperti Turnitin, Grammarly, dan iThenticate adalah beberapa contoh perangkat yang sering digunakan untuk mendeteksi plagiarisme. Teknologi ini bekerja dengan membandingkan teks yang diberikan dengan jutaan dokumen yang ada di internet, jurnal akademik, dan karya-karya lain yang telah terindeks. Selain itu, perangkat lunak ini dapat mengidentifikasi apakah suatu teks memiliki kesamaan signifikan dengan sumber tertentu, baik itu dalam bentuk kutipan langsung, parafrasa, atau bahkan plagiarisme pola. Teknologi juga dapat mendeteksi perubahan kecil yang mungkin dilakukan pada teks asli, seperti penggantian kata dengan sinonim, yang kadang sulit dideteksi dengan analisis manual. Dengan menggunakan alat ini, plagiarisme dapat diidentifikasi lebih cepat dan lebih akurat, sehingga meningkatkan efisiensi dalam menjaga integritas akademik dan profesional.

 

Daftar Pustaka

Gallant, T. B. (2008). Academic integrity in the twenty-first century: A teaching and learning imperative. Jossey-Bass.

Kemal F., Gustianti A., & Ghozali A. S. (2024). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Sejarah dan Panduan Penggunaannya. Tangerang Selatan: Makeda Multimedia Sarana.

Khoirunnisa N., Maulida R., & Djuandi C. D. F. (2022, Mei 30). Jenis Plagiarisme. Telkom University. https://bit-jkt.telkomuniversity.ac.id/jenis-plagiarisme/

Shadiqi, M. A. (2019). Memahami dan Mencegah Perilaku Plagiarisme dalam Menulis Karya Ilmiah. Buletin Psikologi, 27(1), 30. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.43058

Bagikan Artikel Ini
img-content
ESHYA EKA AN-NISA

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler